Sebagai teknologi komunikasi nirkabel canggih yang saat ini diterapkan di ITS (Sistem Transportasi Cerdas), C-V2X tidak hanya dapat mengatasi masalah lebih dari satu juta kematian setiap tahun akibat kecelakaan lalu lintas jalan, tetapi juga memperluas kemampuan deteksi titik buta dalam cakupan penggerak otonom. Standar teknis dan mode aplikasinya adalah sebagai berikut:
I. Keunggulan Teknis: C-V2X dapat mengumpulkan informasi yang dikumpulkan dalam penginderaan kolaboratif, memperbarui peta menggunakan informasi struktur jalan yang tepat, dan mendistribusikan peta definisi tinggi (HD) lokal berdasarkan lokasi kendaraan. Layanan canggih yang ditingkatkan ini, seperti deteksi titik buta, penginderaan jarak jauh, penggerak jarak jauh, dan platooning, semuanya mendapat manfaat dari teknologi C-V2X. Hal ini dapat meningkatkan kapasitas jalan, keselamatan pengemudi, dan kenyamanan; seperti yang ditunjukkan pada Gambar 1, ini adalah keunggulan yang dibawa teknologi C-V2X untuk penggerak otonom.
![]()
Gambar 1. Diagram Skematik Integrasi dan Aplikasi Teknologi C-V2X
II. Mode Standar: Menggunakan koneksi 3GPP (Proyek Kemitraan Generasi ke-3) 4G (LTE) atau 5G (NR) untuk transmisi dan penerimaan sinyal, ia beroperasi dalam dua mode transmisi yang saling melengkapi;
III. Prospek Aplikasi: Dengan evolusi dan penerapan teknologi, kecelakaan fatal yang disebabkan oleh kesalahan manusia atau kondisi jalan, dan kemacetan lalu lintas parah yang disebabkan oleh keadaan atau kecelakaan khusus tidak akan lagi menjadi masalah. Melalui teknologi vehicle-to-vehicle (V2V) dan vehicle-to-pedestrian (V2P) dalam C-V2X, risiko dapat dideteksi sebelum menjadi ancaman, dan melalui teknologi C-V2X vehicle-to-infrastructure (V2I) dan vehicle-to-network (V2N), peringatan dapat dikeluarkan sebelum kemacetan lalu lintas terjadi. Teknologi ini sedang digunakan secara bertahap. Aplikasi kolaboratif C-V2X, sistem transportasi cerdas, dan 5G akan membantu mencapai jalan yang lebih aman dan perjalanan yang lebih efisien.
IV. Teknologi Teknologi C-V2X terintegrasi dengan latensi rendah dan keandalan tinggi memungkinkan kendaraan untuk berkomunikasi dengan kendaraan lain (V2V), pejalan kaki (V2P), infrastruktur tepi jalan (V2I), dan jaringan (V2N), terlepas dari apakah jaringan seluler digunakan, sehingga meningkatkan keselamatan jalan dan efisiensi lalu lintas. Kendaraan otonom biasanya dilengkapi dengan sensor canggih: kamera, LiDAR, radar, Sistem Satelit Navigasi Global (GNSS), dan Jaringan Area Kontroler (CAN). Jadi mengapa teknologi C-V2X masih dibutuhkan untuk sistem transportasi cerdas? Ini karena C-V2X dapat mendeteksi potensi bahaya dan kondisi jalan dari jarak jauh. Bahkan kendaraan otonom yang dilengkapi sepenuhnya tidak dapat mendeteksi objek non-line-of-sight (NLOS). C-V2X dapat mengatasi masalah NLOS dengan menggunakan komunikasi sidelink antarmuka PC5 atau jaringan seluler untuk menyediakan fitur keselamatan tambahan. Sensor kendaraan menyediakan fungsi dasar penggerak otonom; ini tidak akan berubah di masa depan dan sangat penting untuk keselamatan. Namun, industri otomotif telah menyadari bahwa konektivitas sangat penting untuk lebih meningkatkan keselamatan dan kenyamanan penggerak L3 (Level 1: Otomatisasi Bersyarat) atau L4 (Level 2: Otomatisasi Tinggi); untuk mencapai tingkat penggerak otonom yang lebih tinggi, kendaraan harus saling terhubung melalui teknologi C-V2X.